Penjualan Mobil Tesla Tetap Tidak Naik Walau Harga Turun

TEXAS Tesla memberikan diskon pada beberapa model dalam beberapa negara sebagai upaya meningkatkan penjualan. Hal ini dijalankan sebagai bentuk jawaban usai bilangan penjualannya dikalahkan produsen mobil listrik dengan syarat China.

Melansir Carscoops, Tesla telah dilakukan mengirimkan sebanyak 443.956 unit mobil listrik terhadap para pelanggannya secara global sepanjang April hingga Juni 2024. Produsen dengan syarat Amerika Serikat itu telah dilakukan memproduksi 410.831 unit kendaraan pada periode yang digunakan sama.

Dibandingkan kuartal kedua 2023, jualan tahun ini pada periode yang dimaksud sejenis mengalami penurunan sebesar 4,8 persen. Ini adalah menjadi yang digunakan terburuk sejak Tesla memasarkan mobil listrik mereka.

Bahkan, pada kuartal kedua tahun ini, pelanggan Tesla masih mengalami penurunan berdasarkan year-on-year. Pada kuartal pertama 2024, Tesla hanya saja mampu mengirim 386.810 unit kendaraan secara global. Angka ini turun 8,5 persen dari tahun sebelumnya pada periode yang mana sama.

Angka transaksi jual beli yang disebutkan menjadi terendah yang dimaksud pernah dicatatkan oleh Tesla sejak kuartal ketiga tahun 2022. Perlu diketahui, pertama kalinya Tesla mengalami penurunan jualan kuartal dari tahun-ke-tahun sejak 2020 lalu.

Untuk mengatasi itu, Tesla memberikan potongan nilai untuk sejumah model mobil listrik dia di beberapa bulan terakhir. Misal Model Y mengalami penurunan biaya menjadi 9.500 dolar Amerika Serikat atau setara Rp155 juta, juga Model 3 menjadi 7.000 dolar Negeri Paman Sam sekitar Rp114,3 juta, di area pangsa Australia.

Di satu sisi, penurunan jualan lebih lanjut kecil dari perkiraan, dengan Perusahaan Berita Reuters melaporkan bahwa penurunan perdagangan menyebabkan nilai tukar saham naik sebesar 10 persen – kenaikan tertinggi di enam bulan terakhir.

“Saham terus mengalami gelombang kesempatan positif pasca rapat tahunan pada pertengahan Juni di tempat mana pemegang saham menyetujui kembali rencana kompensasi Musk pada tahun 2018,” kata analis CFRA Research, Garrett Nelson.

Scroll to Top