Industri Baja Lokal Berkontribusi Bangun IKN, Airlangga: Tuan Rumah di tempat Negara Sendiri

Jakarta – Menteri Koordinator Lingkup Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi peran sektor baja lokal.  Menurut beliau sektor ini sudah ada mampu menjadi tuan rumah di dalam negeri sendiri. “Contohnya IKN, seluruh steel construction dibuat dalam Indonesia juga ini keuntungan kita,” ujar Airlangga di keterangan resmi, Rabu, 10 Juli 2024.

Sebagai salah satu lapangan usaha pendukung pengembangan infrastruktur, sektor baja dianggap induk yang dimaksud punya peranan strategis di memenuhi permintaan sektor lapangan usaha lain. Airlangga memaparkan bidang besi dan juga baja nasional sudah pernah menunjukkan peningkatan yang mana cukup signifikan. Capaian ekspor besi lalu baja lokal senilai US$ 26,7 miliar atau setara Simbol Rupiah 400 triliun di dalam 2023.

Kinerja neraca perdagangan besi dan juga baja juga mengalami perbaikan dari defisit US$ 3 miliar pada 2019 menjadi surplus US$ 15,3 miliar dalam 2023. Hal ini dihadiri oleh dengan perkembangan sektor logam dasar sejak kuartal I 2023 hingga paruh awal 2024 di area rentang 11-18 persen. Selain itu, ada peningkatan ekspor komoditas logam dasar dari 8,74 persen pada 2019 menjadi 16,74 persen 2023.

Karena itu, Airlangga yakin bidang baja di area Indonesia kian menguat kemudian diperhitungkan berbagai negara di area dunia. Dengan permintaan yang tersebut terus meningkat, Ia menghimbau target sektor baja dapat ditingkatkan hingga 20 jt ton. “Mengingat konsumsi diperkirakan akan meningkat hingga 18-19 jt ton,” ujarnya.

Airlangga menambahkan, pelaku perniagaan terhadap barang penunjang produksi atau capital goods. Karena pemerintah sudah pernah memberikan banyak insentif yang mana dapat meringankan pelaku lapangan usaha seperti pembebasan bea masuk juga pembebasan PPN.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengaku siap melindungi dan juga mengupayakan bidang besi baja nasional. Indonesia ketika ini menempati peringkat keempat negara eksportir besi serta baja terbesar di dalam dunia. “Sebelumnya ranking 17 dan juga sekarang ranking 4, jadi luar biasa pertumbuhan yang digunakan sangat besar,” ujar Zulhas seperti disitir dari Antara Rabu, 10 Juli 2024.

Scroll to Top