Ekonom INDEF Timbang Inisiatif Makan Bergizi Gratis Lebih Baik dari Pembangunan IKN

Jakarta – Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti, menilai konstruksi Ibu Pusat Kota Negara (IKN) Nusantara akan membebani APBN. Menurut Esther, walaupun acara lain seperti makan bergizi gratis juga memberatkan, namun dinilai lebih lanjut baik. “Kalau diminta memilih Makan siang gratis atau IKN, saya pilih Makan siang gratis,” ucapannya dihubungi Rabu, 10 Juli 2024.

Ia menerangkan, setidaknya acara usulan Presiden Terpilih, Prabowo Subianto itu mampu memacu konsumsi masyarakat. Pergerakan konsumsi dinilai mampu mengupayakan peningkatan nilai komoditas domestik bruto atau pertumbuhan ekonomi.

Hasil analisis Tim Big Angka Indef menyatakan 78 persen warganet menyatakan IKN membebani APBN. Alasannya, realisasi penanaman modal swasta yang dimaksud ketika ini masih seret. Ia mengungkapkan janji awal pemerintah, ibu kota baru akan menelan anggaran sekitar Rupiah 466 triliun juga dari kas negara hanya saja sekitar 20 persen. 

Namun kas negara yang digunakan digunakan berpotensi membengkak. Pada bulan lalu, pihak Otorita IKN telah lama mengajukan tambahan anggaran Mata Uang Rupiah 29,8 triliun untuk tahun depan. Karena bebani anggaran, pemindahan pusat pemerintahan harus tinjau ulang. Esther ragu konstruksi proyek usulan Presiden Joko Widodo yang dimaksud dapat menyokong Indonesia jadi negara maju.

Ia juga menyoroti pernyataan Jokowi yang digunakan akan menunda rencana berkantor dalam IKN jikalau infrastruktur bukan rampung. Esther berpendapat, pemodal kemungkinan enggan menanamkan modal apabila konstruksi infrastruktur umum di area ibu kota baru belum siap. 

Pemerintah diminta berhati-hati mengurus anggaran di dalam berada dalam turunnya penerimaan pada waktu ini. Di tambah ada utang jatuh tempo Rupiah 800 triliun pada masa transisi pemerintahan 2025 hingga 2027. Anggaran seharusnya dialokasikan untuk inisiatif lalu proyek yang memperkuat perkembangan ekonomi.

Sebelumnya Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memaparkan, selama tiga tahun belakangan alokasi APBN untuk ibu kota negara di dalam Kalimantan Timur telah mencapai Simbol Rupiah 72,5 triliun. Pada 2024, pemerintah menetapkan porsi APBN untuk IKN sebesar Mata Uang Rupiah 40 triliun. Ia berharap IKN telah dapat digunakan untuk upacara peringatan serius ulang tahun RI 17 Agustus mendatang.

Pembangunan Dihentikan 10 Agustus, Bagaimana Nasib IKN Selanjutnya?

Scroll to Top