BYD Thailand Beri Diskon Besar-Besaran, Pelanggan Lama Protes juga Lapor ke Utama Menteri

BANGKOK – Pabrikan mobil China BYD diduga melakukan strategi “perang harga” di tempat Thailand. Tapi, alih-alih disambut positif, konsumen awal yang mana sudah ada membeli mobil justru protes. Sebab, diskon biaya mobil BYD di area Thailand terlalu besar yang mana menyebabkan konsumen yang digunakan awal membeli merasa dirugikan.

Lembaga pengamanan konsumen Thailand menerima 70 keluhan terkait diskon agresif yang tersebut diadakan oleh dealer pabrikan mobil China BYD.

Kebijakan yang disebutkan memproduksi beberapa pembeli merasa dirugikan sebab membayar lebih banyak untuk kendaraan listrik selama China tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Awal Menteri Srettha Thavisin sudah meminta-minta ketua eksekutif BYD, Wang Chuanfu, untuk mengatur ekspektasi pelanggan terkait nilai juga meyakinkan pemeliharaan bagi pembeli lokal.

Wang Chuanfu pada waktu ini memang sebenarnya berada di tempat Thailand pada rangka peresmian pabrik pertama BYD pada Asia Tenggara kemudian menemui Utama Menteri Srettha pada Hari Jumat (5/7/2024).

Juru bicara pemerintah mengatakan, Wang Chuanfu memberikan jaminan bahwa tarif di dalam masa depan akan sesuai lalu pelanggan yang tersebut terdampak dan juga akan mendapatkan dukungan.

Namun, pihak BYD di tempat Thailand dan juga distributor tunggalnya, Rever Automotive, belum memberikan tanggapan resmi.

Harga Dijanjikan Naik, tapi Malah Turun

Penyelidikan pemerintah Thailand terhadap dealer BYD dimulai pasca adanya keluhan dari orang pelanggan. Ia mengaku bahwa nilai mobilnya akan naik setelahnya kampanye diskon berakhir. Namun, kenyataannya dealer malah menurunkan harga.

Kekecewaan pelanggan BYD di tempat Thailand juga terlihat di area media sosial. Beberapa pemilik mobil BYD mengeluh bahwa diskon besar-besaran yang dimaksud dilaksanakan oleh produsen EV terbesar di area dunia itu menciptakan mereka merasa dirugikan.

“Tidak ada yang tersebut tambahan menyakitkan dari ini,” kata seseorang konsumen BYD di dalam Facebook. Ia menjelaskan bahwa mobil BYD Atto 3 yang dibelinya seharga 1,19 jt baht (Rp530 juta) sekarang dijual seharga 859.000 baht (Rp383 juta).

Pemilik lain yang merasa dirugikan bahkan mengunggah video dirinya menuliskan kata-kata kasar tentang BYD di dalam kap mobilnya, salah satunya “Saya tidak ada akan pernah membeli mobil merek ini lagi.”

Website Rever pada hari Hari Jumat menunjukkan beberapa model BYD ketika ini didiskon hingga 340.000 baht (Rp151 juta).

Scroll to Top