Bank BNI Dikabarkan akan Divestasi Saham BSI (BRIS), Ini adalah Kata Manajemen

JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (BBNI) dikabarkan akan datang hengkang dari Bank Syariah Indonesia (BRIS) dengan melepas saham atau mendivestasi saham BRIS terhadap investor. Aksi itu diadakan untuk modal ekspansi.

Menanggapi hal tersebut, Corporate Secretary Bank BNI Okki Rushartomo Budiprabowo memberikan penjelasan ke bursa bahwa, BNI sebagai salah satu pemegang saham pengendali Bank Syariah Indonesia selalu berikrar untuk dapat berkontribusi terhadap pengembangan perseroan, kemudian sektor syariah termasuk melalui pelaksanaan aksi korporasi.

“Kalau BNI akan melakukan aksi korporasi, sebagai perusahaan terbuka, tentu BNI akan melaksanakan proses dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, kemudian akan tunduk pada ketentuan dan/atau peraturan berlaku termasuk pelaksanaan keterbukaan informasi,” kata Okki pada rilis resminya, Rabu (10/7).

Jika dilihat dari data RTI Business, pada waktu ini BNI menggenggam 23,24% dengan jumlah agregat 10,72 miliar saham BSI. Selain BNI, pengendali BSI antara lain Bank BRI dengan porsi 7,09 miliar lembar setara 15,38%. Bank Mandiri mengempit 23,74 miliar saham selevel dengan 51,47%. pemerintahan negara Indonesia mengemas 1 saham BSI. Dan, masyarakat menggenggam 4,55 miliar saham alias 9,91%.

Sebelumnya, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, BNI akan melepas saham BRIS secara bertahap. BNI masih akan mempertahankan kepemilikan saham BRIS, namun tak sebesar ketika ini.

“Ya kalau kita sih mungkin saja sementara tak besar. Mungkin sekitar 5% cukuplah. Intinya kami masih ingin punya saham BSI, tapi kalau memang sebenarnya nanti kita butuh modal untuk yang digunakan lain, pasti kita akan jual sebagian saham BSI. Kita kan ekspansi mungkin saja ke BNI Life atau BNI Asset Management, nanti kan sebagian kita akan alihkan ke tempat itu,” jelasnya.



Scroll to Top